Senin, 12 November 2012

Langkanya Bahan Baku Emping Melinjo

Bahan Baku Biji Melinjo
Biji Melinjo

Selain disayur, buah melinjo juga nikmat dijadikan camilan. Itulah sebabnya, camilan emping melinjo berupa keripik juga laris manis di pasaran, bahkan banyak pesanan dari luar negeri. Namun produsen  kini mengeluh soal mahalnya harga bahan baku emping melinjo.

Siapa yang tidak kenal kudapan bernama keripik atau emping melinjo. Apalagi menjelang lebaran seperti sekarang ini, keripik melinjo adalah hidangan wajib yang harus tersedia di atas meja di ruang tamu untuk sesuguhan.

Menilik namanya bahan baku emping melinjo atau belinjo, memang dari buah melinjo (Gnetum gnemon linn). Buah melinjo yang bisa dibuat emping adalah buah yang sudah tua. Pembuatan emping belinjo juga masih sederhana, yakni satu atau dua buah melinjo digeprak hingga gepeng kemudian dijemur hingga kering dan digoreng sebelum dikudap.

Meskipun proses produksinya masih sederhana, emping melinjo merupakan salah satu komoditas pertanian yang tinggi nilainya. Selain itu, potensi pasar emping melinjo ini juga luas.
Yang menjadi kendala utama adalah soal langka dan mahalnya harga bahan baku melinjo. Harga biji melinjo terkadang bisa naik dua kali lipat dari harga normal.

Jika saat musim panen harga buah melinjo hanya Rp 5.000-Rp 6.000 per kg, di luar musim panen harganya bisa melambung hingga Rp 11.000 per kg. Padahal, untuk memproduksi sekitar 20 kg emping melinjo basah dan kering dibutuhkan buah melinjo hingga 300 kg.